Posts

JELAJAH NUSANTARA

Image
Kabar gembira datang lagi. Lazada bekerjasama dengan Nikon Indonesia kembali mengadakan lomba atau kontes fotografi bertajuk Jelajah Nusantara . Jadi bertambah lagi alasan bagi keluarga Athena untuk ndingndang lagi ... yuk, nggelinding nggelandang lagi ... menangkap dan belajar pada keunikan Nusantara Berikut Syarat dan Ketentuannya : Cara Ikutan: Upload foto yang merepresentasikan keunikan Indonesia (baik pemandangan ataupun budaya) di Instagram dengan hashtag #BukanIndonesiaBiasa . Ceritakan sedikit mengenai foto yang kamu upload mengapa foto tersebut unik menurut kamu. Tag, mention dan follow akun @Lazada_ID dan @nikonindonesia . Kontes berlangsung mulai dari hari Selasa, tanggal 6 September 2016 sampai dengan hari Kamis, tanggal 22 September 2016. Peserta bebas mengupload foto sebanyak-banyaknya dan menggunakan kamera apapun (DSLR, kamera digital ataupun handphone). Editing diperbolehkan sebatas tidak menambahkan atau merubah esensi dari foto yang diup

Rise of The Old Gear

Image
Semenjak menikah dan Tuhan menitipkan dua malaikat kecilnya, praktis sudah tidak pernah lagi melakukan travelling atau touring (catatan: istilah travelling atau touring hanya biar terkesan keren saja, sebab pada kenyataannya yang terjadi hanyalah nggelinding dan nggelandang saja). Tidak terasa sudah hampir 4 tahun berlalu tanpa nggelinding nggelandang lagi. Barang yang biasanya dibawa nggelinding dan nggelandang inipun tertimbun barang lain. Salah satunya adalah kamera. Satu-satunya kamera yang dipunyai adalah Canon Powershot A650 IS, sebuah produk dari Canon . Sebuah kamera yang dibeli BEKAS (ya, beli bekas ... hehehe) pada tahun 2009. Sudah 7 tahun kamera ini bersama keluarga Athena, dan hampir 4 tahun ini menjadi pusaka. Hanya dikeluarkan pada 1 Suro untuk dimandikan, agar supaya jin Canon penghuninya tidak ngambek. Maksudnya, hanya digunakan pada saat-saat tertentu saja, dengan intensitas tidak terlalu sering sebagaimana sebelum menikah, sering ikut nggelinding nggelandang.

Kepengasuhan

Menjadi orang tua adalah sebuah titik dalam rentang panjang kehidupan. Memunajatkan doa dan pengharapan akan kebaikan sang anak, adalah keniscayaan. Merasa memiliki kemampuan mendidik, mengasuh dan mempersiapkan sang anak menjalani kehidupannya adalah sebuah sebuah "kesombongan diam-diam". Sebab sejatinya, berdasarkan apa yang saya jalani, saya tidak akan pernah memiliki kemampuan untuk itu. Saya yakin bahwa Allah-lah yang sejatinya menjaga dan mendidik setiap anak, karena satu alasan logis: Dialah Pemilik Sejati, sekaligus Dialah Pendidik Sejati dan Maha Memelihara. Maka sebagai orang tua, yang tersisa pada saya adalah pinjaman kewenangan (sangat) terbatas untuk memberi ruang pada sang anak menemukan dirinya sendiri, menyelaraskan kehendaknya dengan kehendakNya. Maka yang ada pada saya sebagai orang tua hanyalah sekedar kewajiban tetap berendah hati, melapangkan jiwa meluaskan hati sambil terus menerus belajar. Tak ketinggalan adalah berkewajiban menciptakan atmosfir d